Senin, 02 Januari 2017

Berita Semua: 7 'Ramalan' Nasib Amerika di Bawah Kepemimpinan Donald Trump

03 Jan 2017, 06:27 WIB
Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, Kamis (10/11). Meski saat kampanye Obama berseberangan dengan Trump, kini ia meminta rakyat AS untuk mendukung Trump (REUTERS / Kevin Lamarque)

2017 baru saja berlangsung tiga hari. Namun, siap-siap, bisa jadi akan banyak catatan sejarah yang ditorehkan pada tahun ini.

Hal tersebut dikemukakan oleh Julian Zelizer, profesor sejarah dan hubungan internasional di Princenton University dalam opini CNN yang dikutip Liputan6.com pada Selasa (3/1/2017).


"Hal ini karena Donald Trump mengguncang AS dengan kemenangannya dalam pemilu presiden yang tak terduga," tulis Zelizer.

"Kampanye, persona, gaya, dan retorikanya -- tidak pernah ada kandidat politik utama seperti dia sepanjang sejarah, apalagi menjadi pemenang," lanjutnya.

Profesor yang juga penulis buku "Jimmy Carter" itu menganalis, setelah tahun yang penuh kejutan, tidak mudah untuk memprediksi ke mana AS akan melangkah. Namun, sejumlah isu politik besar kemungkinan akan mendominasi tahun 2017.

Anggota dari lembaga think tank New America ini memprediksi akan ada sejumlah isu politik yang akan mendominasi di tahun 2017.

Berikut penjabaran 7 isu penting yang akan dihadapi AS. Apa yang terjadi Negeri Paman Sam tentu saja akan berpengaruh terhadap politik dunia secara keseluruhan.
Salah satu pertanyaan besar yang bakal mendominasi tahun shio Ayam ini adalah, akankah AS terlibat langsung dalam perang?

1. Nasib Kelas Menengah AS

Isu terdepan dalam Pilpres 2016 adalah kenyataan bahwa kelas menengah Amerika tengah berada dalam kesulitan.
Meskipun indikator ekonomi terlihat baik, kebanyakan keluarga di Amerika Serikat tidak merasakan masa depan yang aman. Mereka melihat makin melebarnya jurang ekonomi antara si miskin dan si kaya, dan merasa takut bahwa anak-anak mereka akan terperosok ke strata sosial terbawah.

"Mereka memiliki pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik dari beberapa tahun yang lalu, namun jenis pekerjaan yang  dapat mereka nikmati tampak kurang stabil dibandingkan saat maraknya serikat pekerja, dengan renumerasi yang lebih sedikit, serta prospek peningkatan karier yang lebih suram," jelas Zelizer.

"Dengan biaya pendidikan dan kesehatan yang makin melonjak, mereka khawatir akan masa depan anak-anak mereka," lanjutnya.
Trump Usir Wartawan
Kondisi Aleppo yang belum hancur akibat perang, Suriah (3/12). Pertempuran sengit antara tentara Suriah dengan pemberontak menyebabkan kondisi Aleppo semakin memprihatinkan. (AFP PHOTO / Youssef KARWASHAN)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar